KaltengPalangka RayaPemprov Kalteng

Storytelling Berikan Edukasi Perkawinan Usia Anak

Palangka Raya – Forum PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan kegiatan Storytelling yang dibuka oleh  Ketua Forum PUSPA Kalteng Nunu Andriani Edy Pratowo, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Palangka Jl. Rinjani Palangka Raya, Sabtu (24/6/23).

Kegiatan Storytelling ini, bertujuan sebagai upaya dalam membantu Pemerintah Daerah untuk mengatasi permasalahan perempuan dan anak, yang saat ini salah satunya adalah Pencegahan Perkawinan Usia Anak.

Sasarannya adalah anak-anak usia 6 tahun s.d 12 tahun (Sekolah Dasar), sebanyak 30 orang di Wilayah Kelurahan Palangka Kota Palangka Raya, dengan memberikan edukasi melalui “Storytelling”, menyampaikan sebuah cerita melalui kata-kata , gambar atau suara.

Ketua Forum PUSPA Kalimantan Tengah Nunu Andriani Edy Pratowo, saat membuka acara mengatakan, dalam storytelling kali ini, kami ingin mengedukasi kepada anak-anak pentingnya mencegah dan mengurangi Perkawinan Usia Anak.

“Karena dampak dari perkawinan usia anak itu salah satunya adalah dampak secara ekonomi, psikologis, fisik, sosial, yang berawal dari faktor ekonomi, budaya, agama serta faktor kemajuan teknologi dan informasi, anak-anak mudah mengakses hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat dan dapatkan diusia anak” ucap Nunu.

“Melalui kegiatan ini juga kami dari Forum PUSPA ingin mengedukasi, mendampingi dan nantinya tidak ada lagi anak-anak yang menikah Perkawinan Usia Anak, sehingga tidak ada lagi nanti terlahir anak-anak yang stunting karena kurangnya pemahaman dari orang tua” imbuhnya.

“Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan mengisi pembangunan ini, termasuk yang kita persiapkan untuk bonus demografi Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti” tutup Nunu.

Pada kesempatan yang sama Kadis P3APPKB Prov. Kalteng Linae Victoria Aden, menjelaskan bahwa sasarannya bukan hanya pada anak-anak tapi juga pada orang tua, dan berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh PUSPA yang saat ini, tentunya ini adalah pastisipasi publik yang dibina dan bersinergi dengan Dinas P3APPKB Prov. Kalteng.

Ia juga mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah sampai saat ini berada pada peringkat tiga tertinggi se Indonesia terjadinya Perkawinan Usia anak.

“Untuk penanganan hal-hal tersebut Dinas P3APPKB mewakili Prov Kalteng sudah punya perjanjian kerjasama/MoU antara Gubernur, Kejaksaan, Polda, Pengadilan, DAD, Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) bersama-sama sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk melakukan berbagai upaya untuk pencegahan perdagangan anak dan terutama perempuan” ungkap Linae.

Linae juga mengimbau, agar setiap orang tua dapat memberikan pola asuh yang benar dimulai dari sejak kecil. Upaya pemerintah untuk mengajak para orang tua di dalam hal pola asuh terhadap anak, bukan hanya melalui Dinas P3APPKB saja, tapi bersama-sama dan juga bermitra dengan banyak organisasi termasuk PKK, guru-guru di Sekolah, Kemenag dan DAD.

Kegiatan yang disambut antusias oleh peserta ini dipandu oleh storyteller Aktivis PPA Yaya dan Psikolog Rensi, dan ditutup dengan penyerahan secara simbolis alat tulis kepada perwakilan peserta. (wartakalteng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *