Edon : Segala Sesuatu Yang Diterima Dari Rakyat Selayaknya Dikembalikan Lagi Kepada Rakyat

Palangka Raya – Partai Solidaritas Indonesia Kalteng memiliki kader kader yang luar biasa, Putra Putri Daerah Kalimantan Tengah siap berjuang pada pemilu 2024 nanti. Pada kesempatan ini tim wartakalteng berhasil mewancarai salah satu kader PSI Kalteng yang merupakan putra asli daerah Kalteng, Eldoniel Asi Mahar.

Edon sapaan beliau mengatakan kalau dirinya sempat tidak ingin menjadi kader sebuah partai, namun ketika mengetahui kelahiran PSI di media sosial beserta idealisme yang ditawarkan untuk diperjuangkan dirinya tertarik.

“Tadinya saya tidak pernah memiliki keinginan sedikitpun untuk menjadi seorang kader pun pengurus apalagi caleg sebuah partai. Namun semua itu secara perlahan berubah. Awalnya saat mengetahui kelahiran PSI di media sosial beserta idealisme yang ditawarkan untuk diperjuangkan (yaitu anti korupsi & anti intoleransi) sekitar 5 tahun silam, secara spontan saya langsung jatuh hati lalu memutuskan untuk mendaftarkan diri secara online di PSI, namun sebatas sebagai anggota (simpatisan) biasa dan tak berminat aktif di kepengurusan pun sebagai caleg partai, terlebih lagi, saat itu ada aturan batasan usia tertua untuk aktif di PSI,” ujar pengusaha developer ini.

“sekitar 3 tahun silam, saya dihubungi oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI Kalteng (saat itu dijabat oleh Pak Ambu Naptanis Hanyi) yang mengajak saya untuk aktif di kepengurusan partai mengingat aturan di PSI telah berubah menjadi terbuka untuk segala usia (namun tetap di dominasi oleh anak muda). Saat itu saya tidak langsung menerima, namun setelah “dirayu” dan diberi berbagai pemahaman selama lebih dari satu minggu, akhirnya saya menyerah dan menerima tawaran beliau,” ungkap bapak satu anak ini.

“Seiring berjalannya waktu yang di isi berbagai kegiatan di kepengurusan, salah satunya adalah Sekolah Kader yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, pandangan saya terhadap politik mulai berubah, yang tadinya sama sekali tak berminat, sedikit demi sedikit mulai tertarik, dan puncaknya adalah manakala ada dorongon secara terus menerus dari DPP PSI yang menghimbau dan memprioritaskan seluruh pengurus untuk menjadi caleg, sehingga pada akhirnya saya bersedia mencalegkan diri,”ujarnya.

“Mengenai alasan utama yang mendorong saya mau maju menjadi caleg adalah dilandasi pengetahuan (saat mengikuti sekolah kader) yang intinya menguraikan bahwa, pada dasarnya (jika dilakoni dengan tulus, baik dan benar) maka politik itu tidaklah kotor namun justru bernilai luhur mulia karena melalui (kebijakan) politik bisa mengubah nasib & kehidupan banyak orang ke arah yang lebih baik, dan belakangan saya memahami bahwa politik itu memang tidak kotor namun dikotori oleh tangan tangan oknum politisi kotor yang berpolitik secara kotor demi kepentingan yang juga kotor.”tambahnya lagi.

Ketika ditanya mengenai ketertarikan dirinya kepada partainya saat ini , Edon mengatakan, PSI memiliki karakteristik yang kuat untuk berjuang sebagai partai anti korupsi dan anti intoleransi yang nampaknya dapat dipertahankan dengan konsisten.

“saya memilih PSI karena memiliki karakteristik yang kuat untuk berjuang sebagai partai anti korupsi dan anti intoleransi yang nampaknya dapat dipertahankan dengan konsisten (terutama) oleh jajaran di DPP PSI melalui berbagai pokok pikiran, pandangan, kebijakan yang ditujukan semata mata untuk (kebaikan) masyarakat luas,”ungkap pria kelahiran Banjarmasin ini.

Contoh program kerja DPP PSI itu (antara lain) adalah:
(1) Penjaringan caleg tanpa meminta/ mewajibkan biaya atau uang mahar apapun.
(2) Sertifikasi rumah ibadah untuk semua agama.

Dua contoh program ini menggambarkan pemikiran dan motivasi kuat untuk menciptakan iklim anti korupsi (penghambat kemajuan ekonomi) dan iklim anti intoleransi (yg merusak persatuan) di negeri ini,” tambahnya.

Menanggapi banyaknya generasi muda yang maju dalam pemilu 2024 nanti, dirinya merespon positif hal itu. “Terkait dengan banyaknya kaum muda yang berani maju menjadi caleg, kita harus ingat bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan negeri ini pun kala itu (salah satunya) di dorong oleh generasi muda, dimana Soekarno & Hatta “diculik” oleh para pemuda dan didesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.” ujarnya.

“Seyogyanya, begitu pula aksi yang harus dilakukan oleh kaum muda di era demokrasi sekarang ini, mereka harusnya bisa menjadi motor penggerak yang mampu mendesak dunia politik agar bertransformasi menciptakan iklim politik yang (lebih) bermartabat, terhormat, tulus dan berintegritas dengan orientasi semata mata pada kepentingan rakyat,”tambahnya.

“Itulah nampaknya yang sedang dan akan  terus diupayakan untuk (dapat) dilakukan oleh kaum milenial yang tergabung di PSI, di bawah tuntunan para mentor luar biasa yang duduk di jajaran kepengurusan DPP PSI di Jakarta, melalui berbagai pemikiran & program idealis utk publik yang terus menerus dimodifikasi (diperbaiki) agar benar benar menyentuh berbagai kepentingan rakyat banyak dengan selalu mengedepankan sikap anti korupsi dan anti intoleransi,” jelasnya.

Mengenai kalangan caleg yang mendapatkan hak istimewa atau privilege dirinya juga mengatakan hal itu bagus jika digunakan dengan benar.
“Itu sangatlah bagus, asalkan diartikan sebagai  privilege untuk bertindak sebagai pelayan masyarakat yang selalu berpikir untuk rakyat, berpihak pada rakyat, bersuara demi rakyat, serta berbuat bagi rakyat. Privilege itu tidak boleh diartikan sebagai kewenangan untuk bertindak menguasai, memanipulasi, memperdaya, memperalat serta mengeruk keuntungan ilegal dari rakyat.”lugasnya.

Ditanya Visi Misi andaikan ikut pemilihan dan duduk di legislatif Edon membeberkan beberapa hal dibawah ini.
Visi:
(1) Menurunnya jumlah kasus sengketa tanah dan korban mafia tanah di kota Palangka Raya.
(2) Terciptanya iklim investasi kondusif yang aman dari rongrongan mafia tanah di kota Palangka Raya.

Misi:
(1) Memberikan wawasan serta pemahaman pada berbagai pihak terkait tentang tata cara pengurusan/penerbitan (surat) tanah yang tidak berpotensi menimbulkan sengketa dan konflik di kalangan masyarakat kota Palangka Raya.
(2) Memerangi praktek mafia tanah yang sarat dengan praktek korupsi (yang menghalalkan segala cara) dan perilaku intoleran (yang tak peduli dengan hak kepemilikan orang lain) yang marak terjadi di kota Palangka Raya.
(3) Berbagi pengalaman dengan masyarakat kota Palangka Raya sekaligus bertindak membantu mendampingi mereka memerangi praktek mafia tanah.

Visi misi sengaja dibuat sangat fokus karena saya sangat menyadari keberadaan & kegiatan seorang caleg pasti tak hanya sebatas pada visi misinya saja namun menyangkut begitu banyak aspek kehidupan warga masyarakat. Oleh karena itu prinsip yang pasti selalu saya kedepankan adalah “SEGALA SESUATU YANG DITERIMA DARI RAKYAT SELAYAKNYA DIKEMBALIKAN LAGI KEPADA RAKYAT”.(wartakalteng)