Palangka Raya – Wakil Ketua I Komisi C DPRD Palangkaraya, Ruselita berharap Pemerintah Kota Palangkaraya terus memperhatikan sekolah inklusi bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal demikian, ujarnya agar tidak ada diskriminasi maupun bullying. Selain itu, pendidikan ABK perlu dioptimalkan, dengan meningkatkan pelayanan dan Sarana prasarana (Sarpas) sekolah, serta sumber daya manusia (SDM).
“Sekolah inklusi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menerapkan pemerataan dan perwujudan pendidikan tanpa diskriminasi. ABK memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Selama kegiatan belajar mengajar, fasilitas ruang belajar, toilet, dan lainnya disediakan agar memberikan rasa nyaman kepada ABK dalam mengenyam pendidikan, “ucapnya, Sabtu (15/7/23).
Menurut Ruselita, pemerintah terkait jangan hanya gaungkan sekolah inklusi apabila fasilitasnya dan sumber daya manusia (SDM) belum memadai. Khusunya untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan kepada ABK. Oleh sebab itu, dirinya memberikan dorongan kepada Pemerintah Kota Palangkaraya untuk terus melakukan monitoring dan penyediaan fasilitas terhadap sekolah yang menerapkan inklusi.
“Sekolah inklusi sebagai tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh Guru Pembimbing Khusus (GPK ) selama kegiatan belajar mengajar. Ketersediaan GPK ini sangat penting jangan sampai ada sekolah yang kekurangan,” tutupnya. (wartakalteng)