The Moon Movie, Kisah Seorang Astronot Terjebak di Bulan Sendirian

Jakarta – Menonton The Moon adalah menyaksikan betapa industri perfilman Korea tidak kalah dengan apapun yang Hollywood lakukan. Dalam film ini, penonton akan diajak untuk merasakan bagaimana mengerikannya terjebak di luar angkasa sendirian. Rasanya terjatuh di bulan dan harus berhadapan dengan hujan meteor. Semua ini berhasil dipersembahkan dengan luar biasa baik, saya hanya menganga dan membayangkan kapan industri perfilman kita bisa sampai di titik ini.

The Moon mengambil setting di masa depan yang tak jauh lagi. Setelah Korea Selatan gagal mengirimkan astronotnya untuk pergi ke bulan (dan berakhir dengan tragedi yang akhirnya menjadi skandal), mereka akhirnya berhasil mengirim Hwang Sun-woo (Doh Kyung-soo) bersama dua astronot lain untuk mengambil sample di bulan. Kenapa Korea Selatan se-ngoyo itu mau mengirim orang ke bulan? Tentu adalah untuk pamer kemampuan ke seluruh dunia bahwa mereka tidak kalah dengan negara dunia pertama yang lain.

Tapi waktu memang adalah musuh terburuk. Saat di luar angkasa, hujan meteor mendadak muncul dan merusak pesawat sekaligus membunuh dua astronot lain. Hwang Sun-woo, astronot newbie yang paling hijau, malah menjadi satu-satunya yang selamat. Pulang ke Bumi adalah pekerjaan yang susah. Beruntunglah kepala misi luar angkasa Kim Jae-guk (Sol Kyung-gu) muncul dan mau membantunya. Tapi tentu saja misi penyelamatan Sun-woo tidak semudah itu.

Tentu saja sebagai film kesekian yang membahas tentang survival di luar angkasa, The Moon tidak bisa lari dari perbandingannya dengan Gravity atau bahkan The Martian. The Moon memiliki elemen yang dimiliki oleh kedua film tersebut. Seperti halnya Sandra Bullock, karakter Sun-woo di film ini memiliki waktu yang terbatas untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan kembali pulang ke Bumi. Dan seperti halnya The Martian, orang-orang di Bumi juga memiliki peranan yang sama kuatnya untuk membawa kembali Sun-woo pulang. Tapi kesamaan The Moon dengan dua film tersebut berhenti disana. The Moon tidak memiliki humor seperti The Martian. Film ini juga tidak se-eksperimental Gravity dalam segi visual maupun pengadeganan.

Seperti yang saya bilang di paragraf pertama, pencapaian teknis film ini bisa dibilang luar biasa. Sutradara Kim Yong-hwa (pembuat dua jilid Along With The Gods yang sangat menghibur) tidak hanya berhasil membuat saya percaya karakter utamanya terjebak di bulan, ia mempersembahkan itu semua dalam bentuk audio visual yang prima. Visual efeknya lebih dari sekedar meyakinkan. Desain produksinya cantik sekali. Dan pergerakan kameranya sangat dinamis, membuat adegan-adegan yang menegangkan terlihat sinematik.

Sayangnya dari segi cerita (skripnya juga ditulis oleh Kim Yong-hwa), The Moon kurang begitu menggigit. Karakterisasi karakter utamanya kurang menonjol. Selain faktor masa lalu, Sun-woo tidak memiliki alasan lain kenapa dia harus ke bulan. Ia tidak mempunyai kedekatan dengan karakter lain yang membuat urgensinya untuk pulang terasa genting. Berbeda dengan katakanlah, Emergency Declaration (disutradarai oleh Han Jae-rim) yang berhasil membuat saya peduli dengan nasib semua karakter yang ada di pesawat. Disini saya kurang begitu dekat dengan karakter utamanya.

Selain itu, set pieces The Moon kurang begitu nendang. Dengan dua jilid Along With The Gods, saya yakin Kim Yong-hwa sanggup membuat adegan-adegan yang menantang maut, untuk membuat karakter utamanya kesulitan, jauh lebih menegangkan. Kim Yong-hwa justru malah menambah dosis drama di tempat yang tidak perlu. Ia membuat karakter antagonis yang dimainkan oleh bule yang aktingnya sungguh hiperbola, mereka seperti ada di film yang sama. Menit-menit klimaks yang ada di film ini rasanya juga terlalu seperti drama korea, bukannya film.

The Moon Movie, Kisah Seorang Astronot Terjebak di Bulan Sendirian

Tapi untungnya, bahkan dengan kekurangan yang ada, The Moon tetap memberikan pengalaman menonton yang asyik. Aksi Doh Kyung-soo sebagai pemeran utama cukup membuat perjalanan Sun-woo enak untuk diikuti. Ditonton di layar bioskop dengan layar prima dan tata suara yang bagus, The Moon adalah hiburan yang asyik di kala senggang.(wartakalteng)