Palangka Raya – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Prov. Kalteng Rahmat Nasution Hamka melakukan persiapan menjelang digelarnya event kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 yang akan digelar tanggal 12 November 2023 akan datang, yang dipusatkan Kompleks Stadion Tuah Pahoe, Jl. Tjilik Riwut Km. 5 Kota Palangka Raya, Kalteng, Rabu (8/11/23).
Menjelang pelaksanaan event kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 yang akan datang berbagai persiapan terus dipacu oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Rahmat Nasution Hamka saat diwawancarai awak media mengatakan, meskipun agenda ini sempat tertunda disebabkan kondisi cuaca di Kalteng yang kurang bersahabat, yang seharusnya tanggal 15 Oktober 2023, namun event UCI MTB ini siap dilaksanakan untuk yang kedua kalinya di Palangka Raya Kalteng tanggal 12 November 2023 yang akan datang.
“Kami perkirakan tanggal 10/11/23 ini, para atlet dan official akan mulai berdatangan, dan kami menargetkan ratusan top rider dari 60 negara di dunia akan ikut event ini” ucapnya.
Menurutnya, pelaksanaan event UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship tahun 2023 ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kalau pada tahun lalu itu Word Cup, maka kali ini adalah Word Championship, sehingga pelaksanaan UCI di Palangka Raya tahun ini akan menghasilkan juara dunia.
Lebih lanjut ia menyebutkan, lintasan balap tahun 2023 ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya, namun ada sedikit perubahan yaitu mengurangi lintasan berbelok, agar para rider dapat lebih leluasa dalam bertanding.
“Ada sedikit perubahan pada track, sekarang ini tikungan dikurangi dan track lurusnya yang diperbanyak, karena kita ingin di track lurus ini mereka bisa adu cepat” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamovit) Polda Kalteng Muhammad Rifai menjelaskan berdasarkan permintaan panitia, pihaknya telah melakukan penilaian ancaman bahaya (risk assesment) terkait dengan peserta, penonton maupun arena, untuk pelaksanaan event ini.
“Saat ini kita coba melihat kesiapan panitia untuk mengantispasi hal itu dan apa saja yang sudah dilakukan panitia, nanti kita akan bersama-sama saran dan masukan dalam menyiapkan antisipasi bahaya tersebut dan ancaman bahaya yang mungkin terjadi” jelasnya.
“Pelaksanaan risk assessment ini dilakukan untuk membuat event ini dapat terlaksana dengan nyaman, selamat dan aman, sampai dengan peserta kejuaraan balap sepeda gunung ini kembali ke negaranya masing-masing” pungkasnya. (wartakalteng).