Sinergi Tanggap Darurat: 100.000 Paket Sembako Diberangkatkan untuk Korban Banjir di Kalteng
Palangka Raya – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, hadir dalam acara pelepasan bantuan korban banjir yang diadakan oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, di Halaman Kantor Gubernur Kalteng. Jumat 26/1/24.
Bantuan berupa 100.000 paket sembako telah didistribusikan untuk 100.000 Kepala Keluarga (KK), sebagai respons terhadap banjir yang melanda 5 kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Hingga tanggal 25 Januari 2024, banjir telah mempengaruhi 26 kecamatan, 194 desa/kelurahan, 67.215 KK, dan 218.232 jiwa.
Pelepasan hari ini fokus pada distribusi bantuan sebanyak 100.000 paket sembako untuk kabupaten di wilayah DAS Barito, termasuk Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Barito Timur. Gubernur Sugianto Sabran menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap titik-titik terdampak, dengan tiga Bupati menetapkan status tanggap darurat.
“Hari ini kita berangkatkan paket sembako untuk masyarakat sebanyak 100.000 paket untuk 100.000 KK. Kita sudah melakukan rapat secara paralel. Di lapangan sudah berjalan dengan baik, Pemprov didukung TNI, Polri, maupun pihak Basarnas,” Ungkap Sugianto Sabran.
Selain paket sembako, Tim Provinsi juga tetap menyediakan layanan kesehatan pasca banjir dan dapur umum di daerah yang masih terendam. Pasar penyeimbang juga diberangkatkan untuk mengatasi inflasi akibat putusnya akses jalan darat menuju Barito Selatan.
Gubernur Sugianto Sabran berharap bahwa kerjasama dengan seluruh stakeholder ini dapat membantu masyarakat dalam menghadapi situasi sulit saat ini. Ia juga mengingatkan pentingnya perhatian dari berbagai kementerian, khususnya Kementerian PUPR, terkait dengan kondisi jalan nasional di Kalimantan Tengah yang rentan tergenang banjir.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, dan anggota FORKOPIMDA turut hadir dalam acara tersebut, menunjukkan sinergi antara pemerintah provinsi dan semua stakeholder untuk meringankan beban masyarakat akibat bencana banjir.