Danrem 102/Pjg Pimpin Apel Gelar Pengamanan Pemilu 2024
Palangka Raya – Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg, Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto,S.I.P.,memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu tahun 2024 bertempat di Lapangan Sepak Bola Makorem 102/Pjg Palangka Raya, Prov. Kalteng,Kamis (01/02/24). Adapun
Apel gelar pasukan ini adalah dalam rangka memastikan kesiapsiagaan TNI untuk pengamanan Pemilu 2024.
Apel dihadiri Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah, Pj. Wali Kota Palangka Raya, Para PJU Polda Kalteng, Para PJU Korem 102/Pjg, Dandim 1016/Plk,Dandim 1019/Ktg, Perwakilan Pengadilan Tinggi Palangka Raya, KPU Prov Kalteng, Bawaslu Kalteng, Perwakilan TNI AL, Perwakilan TNI AU serta diikuti para Prajurit dari ketiga matra. Apel ini juga digelar serentak oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia, dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dari Silang Monas, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, S.I.P, membacakan amanat Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan, SE.,MM., menyampaikan bahwa Apel Gelar Pasukan yang dilaksanakan bertujuan untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan jajaran Kodam XII/Tpr dalam mengamankan wilayah Kalimantan Tengah selama penyelenggaraan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang.
Pesta demokrasi yang telah memasuki tahapan penting yakni masa kampanye menjelang pemilihan Presiden/Wakil Presiden secara langsung, membutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan.
“Menyikapi hal tersebut maka saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah,” pesannya.
Hindari sikap keragu-raguan dan bertindaklah secara profesional, dalam mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi atau dapat menganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses demokrasi.
Pedomani aturan pelibatan (Rule Of Engagement) perbantuan kepada Polri maupun Pemerintah Daerah dalam mengatasi setiap gangguan keamanan selama pelaksanaan pesta demokrasi. Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh Netralitas TNI.
Ditambahkan yang utama, jaga soliditas dan jangan mudah terpengaruh oleh upaya provokasi kelompok tertentu yang menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.
Kegiatan apel gelar pasukan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan naluri antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam XII/Tpr terhadap berbagai potensi konflik baik vertikal maupun horizontal yang mungkin timbul sebagai dampak gesekan kepentingan politik di tengah masyarakat.
Sementara itu, usai mengikuti apel gelar dalam rangka Pengamanan Pemilu 2024, Danrem 102/Pjg saat diwawancarai media menyampaikan, bahwa dalam rangka apel kesiapsiagaan pengamanan pemilu khusus internal TNI, untuk Korem 102/Pjg sendiri baik itu komponen Darat, Laut Udara, kita menggelar kekuatan hampir 3000 personil dan 3000 personil ini kita ploting untuk provinsi Kalimantan Tengah yang kekuatan internal TNI nya,” kata Danrem.
“Kekuatan tersebut di luar dari kekuatan kepolisian, apabila dari Polda dari Polri termasuk dari Polres membutuhkan backup kekuatan, nanti kita siap mem BKO kan, kepada mereka, dan kebetulan di pagi ini juga sama-sama kita saksikan kita melaksanakan vicon dengan Panglima TNI beliau hadir di Monas Jakarta kemudian Pak Pangdam Mayjen TNI Iwan Setiawan hadir di Pontianak, beliau semuanya menaruh atensi yang sangat tinggi untuk persiapan pengamanan pemilu, karena bagaimanapun juga unsur TNI Polri termasuk Gakkum ini harus bisa menjamin lancarnya pelaksanaan Pemilu sampai dengan aman nyaman,dan damai,” Imbuhnya.
“Secara umum apabila TNI di BKO kan kepada kepolisian, maka aspek pengendalian taktis dan teknis kita akan menyesuaikan dari kepolisian, walaupun kita sudah membuat beberapa pengaturan, kita akan menggunakan sistem titik berat, sistem titik berat itu artinya disesuaikan dengan potensi yang paling mungkin, maka di situlah ada titik berat kekuatan yang kita ploting kita kirim,” Pungkasnya.