Mukhtarudin: Untuk Tingkatkan SDM Sambut Indonesia Emas 2045
Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para mahasiswa melalui Bimtek Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu, 7/2/24.
Mukhtarudin dalam sambutannya secara virtual mengatakan bahwa sebagai mahasiswa mestinya harus memiliki kemampuan dalam berbagai aspek, salah satunya dalam hal penulisan karya ilmiah sudah menjadi sebuah keharusan.
Caleg DPR RI paling kompeten dari Dapil Kalimantan Tengah ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada BRIN, sebagai mitra Komisi VII DPR RI atas terlaksananya pelatihan Karya Tulis Ilmiah tersebut.
Menurut Mukhtarudin, kegiatan ini tidak hanya untuk memberikan pelatihan, tapi sekaligus menjadi motivasi terhadap mahasiswa yang nantinya harapannya akan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Kalimantan Tengah.
“Saya berharap seluruh peserta yang hadir untuk memanfaatkan pelatihan tersebut, mengasah dan mempelajari metodologi penulisan karya ilmiah, kemudian bisa mempraktikkannya,” tandas Mukhtarudin.
Peraih tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 ini mengatakan ada tiga aspek yang harus dimiliki SDM untuk menjadi produktif yaitu aspek kognitif, motorik/skill dan afektif.
Jadi, Mukhtarudin mengatakan aspek kognitif meliputi pengetahuan, dari tidak tahu menjadi tahu. Sementara motorik dari tidak bisa dan menjadi bisa.
“Dan terakhir, tidak hanya tahu, tetapi harus ada aspek afektif, yaitu kemauan. Kemauan untuk berjuang dan berusaha, sehingga mempunyai nilai ekonomi, dan mempunyai daya saing,” imbuh Mukhtarudin.
Mukhtarudin berharap tiga aspek tersebut harus dimiliki oleh mahasiswa untuk menjadi produktif, mau berjuang dan dapat bersaing di masa depan yang lebih maju.
Anggota Banggar DPR RI ini menyampaikan bahwa saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial yang memiliki rentang usia 16 sampai 40 tahun serta dikategorikan sebagai usia produktif.
Menurut Mukhtarudin, hal tersebut selaras dengan bonus demografi, di mana jumlah masyarakat yang berusia produktif jauh lebih banyak dibanding usianya yang tidak produktif.
Untuk itu, Mukhtarudin menyampaikan fokus utama saat ini adalah pembangunan sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045.
“Ya, tentu ini dilakukan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing. Oleh sebab itu, generasi muda, khususnya mahasiswa harus dipersiapkan semaksimal mungkin,” pungkas Mukhtarudin.(wartakalteng)