Banjir Landa Kotim, Lamandau, dan Katingan, Warga Diminta Waspada

Sampit – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Lamandau, dan Katingan.

Di Kotim, banjir melanda sejumlah desa di bagian utara seperti Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, dan Mentaya Hulu. Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam K. Anwar, mencatat tiga kecamatan yang terdampak: Telaga Antang, Antang Kalang, dan Mentaya Hulu.

“Kami mengimbau warga di Kecamatan Mentaya Hulu agar tetap waspada karena permukaan air masih tinggi,” ujar Multazam pada Senin (27/5/24).

Camat Mentaya Hulu, Muhammad Indra, mengkonfirmasi bahwa debit air dari wilayah hulu terus meningkat, mengakibatkan banjir di wilayahnya. Warga masih beraktivitas normal, tetapi diminta tetap waspada jika debit air terus naik.

Banjir juga menerjang Kabupaten Lamandau, merendam pemukiman warga di sejumlah desa. Kepala Pelaksana BPBD Lamandau, Hendikel, melaporkan bahwa ratusan warga di Kelurahan Nanga Bulik terdampak, dengan 131 jiwa dari 35 KK terkena banjir.

“Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Lamandau mencapai 7 meter, status siaga 1 banjir,” jelas Hendikel, menambahkan bahwa banjir juga merendam Desa Kujan dan Liku Mulya Sakti, dengan ketinggian air mencapai 70 cm.

BPBD Kabupaten Katingan mengirim tim untuk memantau kondisi banjir di wilayah hulu. Kepala BPBD Katingan, Markus, melaporkan bahwa banjir di Kelurahan Tumbang Sanamang mulai surut, tetapi pemantauan berlanjut ke wilayah hilir yang debit airnya meningkat.

“Warga di bagian hilir harus waspada karena curah hujan diprediksi tetap tinggi hingga awal Juni,” imbau Markus.

Masyarakat di wilayah rawan banjir diimbau untuk menyelamatkan berkas dan dokumen penting serta barang berharga, menempatkannya di tempat aman untuk menghindari kerusakan akibat banjir.(wartakalteng)