Literasi Keuangan di Kalteng Rendah, OJK Kalteng Dorong Sinergi dan Kampanye Masif

Palangka Raya – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng), Primandanu Febriyan Aziz, menyatakan keprihatinannya terhadap rendahnya tingkat literasi inklusi keuangan di Kalteng yang saat ini hanya mencapai 2,73 persen. Angka ini menunjukkan bahwa literasi keuangan di wilayah tersebut masih sangat rendah dan membutuhkan perhatian serius.

“Kondisi literasi inklusi di Kalteng hanya 2,73 persen, ini menjadi tantangan besar untuk mencapai target yang lebih tinggi. Meskipun sudah ada berbagai program keuangan, baik umum maupun syariah, pencapaian belum maksimal, terutama karena cakupan wilayah yang luas,” ujarnya di Palangka Raya, Jumat (7/6/24).

Primandanu menekankan pentingnya sinergi untuk mengatasi isu-isu yang ada. Menjalin kerjasama yang lebih kuat menjadi sangat relevan untuk mencapai target nasional inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024. Untuk mencapai target ini, diperlukan upaya yang lebih masif.

“Tidak hanya di inklusi, kita juga perlu terus mendorong literasi keuangan. Ke depan, kita perlu kampanye nasional yang lebih masif dan gerakan bersama melalui pemberitaan,” jelasnya. Kampanye ini akan diadakan di seluruh OJK daerah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.

Selain itu, strategi melalui media digital akan dioptimalkan untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah terpencil. “Strategi melalui media digital sangat penting karena dapat menjangkau masyarakat di daerah. Kami juga akan mengadakan program TOT (Training of Trainers) bagi mahasiswa dan santri untuk memastikan kegiatan literasi ini berlangsung secara kontinu,” pungkasnya.(WartaKalteng)