Anggota DPRD Kalteng Soroti Pencurian di Sekolah: Pentingnya Pendekatan Terpadu untuk Pencegahan

Palangka Raya – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Siswandi menyatakan bahwa tindak pidana pencurian di sekolah merupakan masalah serius yang memerlukan pendekatan terpadu untuk pencegahan dan penanganan.

Menurut Siswandi, langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi peningkatan keamanan, edukasi bagi siswa dan staf, serta kerja sama dengan orang tua dan pihak berwenang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan kondusif.

“Tindak pidana pencurian di sekolah merupakan masalah serius yang dapat mengganggu proses pendidikan dan menciptakan rasa tidak aman di lingkungan sekolah. Pencurian dapat melibatkan barang-barang milik pribadi siswa, guru, atau fasilitas sekolah seperti komputer, alat-alat belajar, dan perangkat teknologi,” ujarnya pada Kamis, 4/7/24.

Siswandi menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyebab dan faktor pemicu pencurian di sekolah, seperti kebutuhan ekonomi pelaku yang mungkin terdorong oleh keadaan ekonomi. Selain itu, kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, lingkungan yang tidak aman, pergaulan negatif, serta kurangnya pendidikan moral juga menjadi faktor yang mendorong terjadinya pencurian.

“Dampak pencurian di sekolah tidak hanya berupa kerugian materi, seperti kehilangan barang berharga milik siswa, guru, atau sekolah, yang dapat menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga rasa tidak aman di lingkungan sekolah. Gangguan proses belajar akibat kehilangan alat-alat belajar atau perangkat teknologi dapat mengganggu proses pendidikan. Selain itu, dampak psikologis seperti stres, kecemasan, atau trauma juga mungkin dialami oleh korban pencurian,” jelasnya.

Untuk mencegah dan menangani masalah ini, Siswandi menyarankan langkah-langkah seperti pemasangan CCTV atau kamera pengawas di area strategis untuk memantau aktivitas di sekolah dan menambah petugas keamanan atau penjaga sekolah yang berpatroli secara rutin.(wk)