Barito Timur – Kepergian mendadak Mega Ekatni (18) membawa duka yang mendalam bukan saja bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang-orang yang mengenalnya. Warga RT 01 Desa Haringen, Kabupaten Barito Timur ini, ditemukan tewas terbakar bersama sepeda motor Honda Beat miliknya di Bumi Perkemahan Bangi Wao Tamiang Layang, pada Selasa, 9/7/24.
“Saya sangat sangat berdukacita yang mendalam atas kepergian Mega. Dia satu minggu terakhir selalu upload status di WhatsApp dengan fotonya sendiri maupun foto bareng teman sekolah dan pelayanan di gereja, bahkan sampai malam tadi masih upload. Saya tidak tahu kalau itu sebuah pertanda dia mau pergi,” tutur sahabatnya, Yenie (40), yang tinggal di Tamiang Layang, melalui aplikasi pesan singkat.
Di mata Yenie, Mega yang baru tamat dari SMA Negeri 1 Tamiang Layang dan berencana mengambil kuliah guru agama di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya adalah remaja yang aktif dalam pelayanan anak maupun pemuda-remaja di gereja.
“Kami satu pelayanan di KPA (Komisi Pelayanan Anak) dan KPRP (Komisi Pelayanan Remaja dan Pemuda), tapi saya di Tamiang Layang,” katanya. Selain aktif pelayanan di gereja, korban juga dikenal memiliki sifat yang baik, ramah, dan sopan dalam tutur kata maupun tingkah laku.
“Anak ini juga cepat bergaul dan berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih muda atau lebih tua dari dia,” imbuh Yenie.
Mega Ekatni ditemukan terbakar bersama sepeda motornya di Bumi Perkemahan Bangi Wao Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa, namun api masih menyala membakar sepeda motornya. Tubuh korban juga terlihat terbakar sebagian.
Setelah polisi turun ke tempat kejadian perkara, jenazah korban kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Tamiang Layang. Ayah korban, Gunalan (50), saat diwawancarai menjelaskan, beberapa menit sebelum ditemukan meninggal, anak gadisnya sempat mampir menemui ibunya di pondok yang terletak dekat Pemandian Talawei.
Sesaat kemudian korban pamit kepada ibunya untuk menjemput seseorang di Bangi. Sepuluh menit kemudian setelah pergi, korban kembali menelepon ibunya dan terdengar suara minta tolong namun setelah itu tidak terdengar lagi suara dari handphone korban. Ibu korban yang curiga dan khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya, lalu langsung berangkat ke arah Bumi Perkemahan Bangi Wao yang berjarak sekitar 1 kilometer.
Saat mendekati lokasi, ibu korban melihat asap membumbung di Bumi Perkemahan Bangi Wao, ternyata asap tersebut berasal dari sepeda motor korban yang masih terbakar. Namun sayangnya, korban didapati sudah tak bernyawa. Saat berita ini ditayangkan, petugas kepolisian dari Polres Barito Timur masih melakukan penyelidikan. Jenazah korban juga masih berada di kamar jenazah RSUD Tamiang Layang untuk diautopsi.(wk)