Optimalisasi Pengelolaan Hutan untuk Peningkatan Ekonomi Lokal dan Konservasi Keanekaragaman Hayati
Palangka Raya-Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan acara promosi pengembangan usaha pengolahan hasil hutan (temu investor), di Aquarius Boutique Hotel, Palangka Raya Selasa, 13 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining melalui Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Waluyo Budisetyono mengatakan, Secara umum tujuan pengelolaan hutan adalah untuk memberikan manfaat optimal dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya.
“Dalam konteks pengelolaan hutan, hutan harus dipandang sebagai satu kesatuan ekosistem yang utuh, bukan hanya sebagai sumber kayu bagi bahan baku industri. Tetapi didalamnya juga ada pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Jasa Lingkungan,” ucapnya.
Selain itu, keberadaan dan peran industri hasil hutan utamanya kayu di Indonesia dewasa ini menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama berkaitan dengan adanya ketimpangan antara kebutuhan bahan baku industri dengan kemampuan produksi kayu secara lestari.
“Bila memperhatikan kondisi hutan alam yang semakin menurun, berarti bahan baku kayu juga semakin langka. Ditambah besarnya tantangan berbagai aspek khususnya di sektor kehutanan (lingkungan, ekolabel, perdagangan karbon),” tambahnya.
Maka dari itu, perlu dilakukan perubahan mendasar dalam kebijakan pembangunan kehutanan, salah satunya dengan mengedepankan peran inovasi teknologi yang lebih berpihak kepada masyarakat khususnya industri kecil.
“Meningkatkan efisiensi pengolahan hasil hutan serta memaksimalkan pemanfaatan kayu dan limbah biomassa yang mengarah kepada zero waste. Dalam konteks ini ada yang dinamakan diversifikasi,” lanjutnya.
Seperti diketahui bahwa diversifikasi ialah usaha memperluas macam barang yang akan dijual dan merupakan sebuah strategi untuk menaikkan penetrasi pasar.
“Upaya diversifikasi memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena akan menghasilkan jenis produk yang lebih beraneka dan dibutuhkan oleh konsumen, kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan menjual barang yang lain,”ungkapnya.