Puruk Cahu – Pemerintah Kabupaten Murung Raya, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A DaldukKB), menggelar Forum Komunikasi untuk perubahan perilaku dalam penurunan stunting. Kegiatan ini berlangsung di Aula Cahai Ondhui Tingang, gedung B kantor Bupati Murung Raya, pada Kamis, 26 September 2024, dan dibuka oleh Asisten III Setda Kab. Murung Raya, Batara.
Dalam sambutannya, Batara mewakili Pj Bupati Murung Raya, Hermon, mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting. Ia menekankan pentingnya kampanye mengenai usia ideal menikah, yakni 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Selain itu, ia mendorong dukungan untuk pendampingan calon pengantin melalui skrining kesehatan di aplikasi Elsimil, yang bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka sebelum menikah dan hamil.
Batara juga menekankan pentingnya edukasi bagi calon pengantin terkait kesehatan reproduksi, gizi, dan persiapan kehidupan berkeluarga. Dengan pendampingan yang baik, diharapkan risiko stunting dapat diidentifikasi dan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah kesehatan yang tepat.
Ia menegaskan bahwa peran tokoh agama dan masyarakat sangat strategis dalam upaya komunikasi perubahan perilaku, mengingat mereka merupakan sumber informasi yang dipercaya oleh masyarakat. “Mari kita berkomitmen untuk menjadi penyebar informasi yang akurat, agar risiko ibu melahirkan bayi stunting dapat diminimalkan,” ungkapnya.
Sholihatul Amaliah, Kabid Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga DP3ADaldukKB Mura, menjelaskan bahwa tujuan dari forum ini adalah membangun komitmen bersama dalam menginformasikan kepada kelompok berisiko stunting, termasuk remaja putri, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, serta orang tua yang memiliki balita. Kegiatan ini juga bertujuan untuk merumuskan rencana aksi dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan stunting lintas agama di Kabupaten Murung Raya.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari perwakilan DP3A DaldukKB, Dinas Kesehatan, Dukcapil, DAD, Kepala KUA, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama, yang semuanya berkomitmen untuk mendukung upaya penurunan stunting di daerah tersebut.