PURUK CAHU, WARTAKALTENG.COM – Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Murung Raya (Mura) didesak untuk lebih aktif dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah mereka. Anggota DPRD Mura, Mahyono, menegaskan pentingnya intervensi yang terkoordinasi mulai dari tingkat kecamatan hingga desa, terutama di daerah yang menjadi lokus stunting.
Mahyono menyampaikan bahwa pertemuan rutin dalam rembuk stunting perlu terus digiatkan untuk memperkuat aksi di lapangan. “Pemerintah desa dan kecamatan yang menjadi lokus stunting harus memberikan perhatian penuh pada program ini agar intervensi yang dilakukan dapat berjalan efektif,” ujarnya.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menekankan perlunya koordinasi antar sektor melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Mahyono menambahkan bahwa peran pemerintah daerah sebagai koordinator perlu mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, baik dari lembaga non-pemerintah maupun masyarakat umum.
“Dengan pendekatan multi sektor yang tepat dan layanan yang sesuai sasaran, kita berharap target penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi Kalteng dapat tercapai,” tegas Mahyono.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3ADaldukKB) Mura, Daniel Pantandianan, menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Murung Raya menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 17,26 persen. Namun, berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Mura masih berada pada angka 21 persen. (wartakalteng)