Palangka Raya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah sukses menyelenggarakan pelatihan bagi Petugas Survei Literasi dan Inklusi Keuangan dalam rangka persiapan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, 28–30 November 2024, di Hotel Best Western Palangka Raya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz; Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, Instruktur Nasional, Elisamarta Rotua Sibagariang; serta 12 peserta yang terdiri dari Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) dan Petugas Pendata Lapangan (PPL) dari Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kota Palangka Raya.
Primandanu menjelaskan, SNLIK menjadi bagian dari upaya mendukung target Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
“Dengan target inklusi keuangan mencapai 98%, pelaksanaan survei ini sangat penting untuk menyediakan data yang berkualitas guna mendukung kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Agnes Widiastuti menambahkan, survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan, mengevaluasi efektivitas program, serta merancang strategi literasi keuangan di masa depan.
“Survei tahun 2025 di Kalimantan Tengah akan melibatkan 270 rumah tangga dari 27 blok sensus di tiga wilayah, dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan metode CAPI,” terang Agnes.
Pelatihan juga melibatkan materi pengenalan OJK dan lembaga jasa keuangan yang disampaikan oleh Noor Bima Haru Kurniawan, Pengawas Junior OJK Kalteng, serta pembekalan teknis oleh Instruktur Nasional BPS, Elisamarta Rotua Sibagariang.
Melalui kolaborasi ini, OJK dan BPS berharap survei dapat berjalan lancar dan memberikan hasil berkualitas yang mendukung pembangunan inklusif di Kalimantan Tengah.