Jelang Nataru, Harga Daging Ayam Ras di Kalteng Berpotensi Naik

Palangka Raya – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, permintaan terhadap sejumlah bahan pokok di Kalimantan Tengah diprediksi meningkat, termasuk komoditas daging ayam ras. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, mengungkapkan bahwa pasokan daging ayam ras dari Kalimantan Selatan mengalami penurunan, berpotensi memicu kenaikan harga.

“Harga daging ayam ras sebelumnya sempat anjlok di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp40.000 per kg. Namun, dengan berkurangnya pasokan dan tingginya permintaan, kemungkinan besar harga akan naik,” ujar Agnes dalam konferensi pers inflasi, Senin (2/12).

Ia menambahkan, langkah antisipasi diperlukan untuk mencegah harga melebihi HET. Data lapangan menunjukkan para pedagang mulai kesulitan mendapatkan pasokan ayam ras.

Selain daging ayam ras, BPS mencatat inflasi Kalimantan Tengah pada November 2024 sebesar 0,36 persen secara month-to-month (m-to-m) dan 1,02 persen secara year-on-year (y-on-y). Komoditas penyumbang inflasi utama meliputi bawang merah, ikan gabus, tomat, dan emas perhiasan.

Di sisi lain, sejumlah komoditas seperti beras, cabai rawit, angkutan udara, ikan papuyu, dan ikan nila menjadi pendorong deflasi. Agnes juga mengungkapkan bahwa inflasi tercatat di berbagai kota, dengan Palangka Raya (0,28 persen m-to-m), Sampit (0,20 persen m-to-m), Sukamara (0,25 persen m-to-m), dan Kapuas (0,61 persen m-to-m).

“Meski inflasi masih terkendali, upaya stabilisasi harga oleh pemerintah tetap diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang Nataru,” tutup Agnes.(Arul)