Kolaborasi UPR dan Dishut Kalteng, Adaptasi Monyet Ekor Panjang

Palangka Raya-Universitas Palangka Raya melakukan penelitian di Nyaru Menteng kota Palangka Raya, dalam penelitian ini sendiri pihaknya melakukan mengambil tema terkait adaptasi serta kehidupan primata monyet ekor panjang. Bertempat di Ruang Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (BPDASRHL), Kamis 23/1/25.

Dalam kesempatan ini juga Tim Peneliti yang diketuai Rizka Hasanah, S.Pd, M.Si melakukan diskusi dan sharing bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, terkait bagaimana monyet ekor panjang itu.

Kepala Dinas Kehutanan Kalteng, Agustan Saining, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (BPDASRHL), Ansar, menyatakan bahwa pihaknya mendukung terhadap penelitian yang dilakukan oleh Universitas Palangka Raya karena sejak ditetapkan sebagai Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah oleh Gubernur Kalteng sdh ada 6 yang melakukan penelitian dengan topik bervariasi.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan data yang komprehensif dalam lima tahun ke depan, mencakup aspek genetik, skrining penyakit, hingga populasi. Kami siap memberikan dukungan fasilitas dan mendiskusikan hasil penelitian untuk menemukan solusi terbaik dalam pengelolaan monyet ekor panjang di Nyaru Menteng,”ucap Ansar.

Sementara itu, Riska Hasanah Prodi Biologi Universitas Palangka Raya terkait tujuan penelitian terhadap monyet ekor ini sejak bulan Mei hingga Agustus untuk di lapangan, kemudian untuk analisis nya hingga sekarang.

“Tujuannya itu untuk menganalisis bagaimana hubungan kekerabatan monyet ekor panjang, yang ada di pemukiman. Nanti harapannya kita bisa bagaimana genetika populasi nya hasil analisisnya dan bagaimana sebarannya,”ungkapnya.

Selain itu juga bagaimana tingkat variabilitas berdasarkan genetik, ketika sudah tahu hal yang diharapkan tadi bisa memberikan manajemen rekomendasi untuk pengelolaan monyet ekor panjang tersebut.

“Karena monyet ekor panjang hidup berdekatan bersama manusia, maka keberadaan nya itu mengganggu sehingga menimbulkan konfilk dengan yang lain,”lanjutnya.

Selain itu juga berkaitan dengan penelitian ini sebenarnya masuk kedalam rekrutmen penelitian, itu memang fokusnya untuk monyet ekor panjang cuman dalam beberapa aspek, ada aspek genetik aspek skrining penyakit, hingga aspek populasi.

“Jadi menjadi satu data penuh dalam 5 tahun kedepan untuk monyet ekor panjang di Nyaru Menteng. Harapannya dengan kerja sama bersama Dinas Kehutanan ini bisa mendukung serta memberikan kami fasilitas, dan hasil penelitian nanti bisa kami diskusikan dan bisa menemukan solusi yang terbaik untuk manajemen ekor panjang di Nyaru Menteng,”pungkasnya