PGLII Kalteng Gelar Musyawarah Wilayah Tahun 2025, Kepala Bapperida Kalteng Buka Acara Secara Resmi

Palangka Raya – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) wilayah Kalimantan Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) Tahun 2025 pada Jumat (24/01/2025). Acara yang diselenggarakan di Alltrue Hotel, Jalan Menteng, Palangka Raya, ini merupakan agenda rutin organisasi untuk menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan PGLII Kalimantan Tengah periode 2020-2024 sekaligus membahas berbagai program strategis ke depan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah, yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. Leonard S. Ampung, M.M., M.T., hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.

Dalam sambutannya, Leonard menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi PGLII dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan keharmonisan di tengah masyarakat Kalimantan Tengah. Ia juga menegaskan pentingnya peran organisasi keagamaan seperti PGLII dalam mendukung pembangunan daerah, baik dari segi spiritual maupun sosial.

“Musyawarah Wilayah ini adalah momentum penting untuk mengevaluasi perjalanan organisasi sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sangat mendukung upaya PGLII dalam membangun sinergi antara nilai-nilai keagamaan dan pembangunan daerah. Kami berharap, melalui forum ini, PGLII dapat semakin memperkokoh perannya dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan mendukung program-program pembangunan di Kalimantan Tengah,” ujar Leonard.

Selain itu, Leonard juga menyoroti peran PGLII dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai keagamaan. Ia berharap, kepengurusan yang baru nantinya dapat melanjutkan dan memperluas berbagai program yang telah berjalan selama ini.

Dengan berlangsungnya Muswil ini, diharapkan PGLII Kalimantan Tengah dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang religius, harmonis, dan sejahtera. Acara ditutup dengan doa bersama sebagai simbol harapan untuk masa depan organisasi yang lebih baik.