Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, melakukan kunjungan ke stand Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangkaian kegiatan Kalteng Expo 2025 yang berlangsung di halaman GOR Indoor Km. 5 Palangka Raya, pada Minggu (18/5).
Kunjungan Gubernur disambut langsung oleh Kepala Dinas ESDM Kalteng, Vent Christway, beserta jajaran. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menerima pemaparan terkait berbagai program, kebijakan, dan inovasi yang ditampilkan Dinas ESDM, khususnya dalam sektor elektrifikasi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Kepala Dinas ESDM Kalteng, Vent Christway, menjelaskan bahwa partisipasi Dinas ESDM pada Kalteng Expo tahun ini mengusung tema “Kalteng Bersinar”, selaras dengan program prioritas Gubernur H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo dalam memperluas akses energi hingga ke pelosok daerah.
“Tema ini menjadi semangat kami untuk mendorong percepatan elektrifikasi berbasis EBT, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan PLN,” ujar Vent.

Dalam pameran tersebut, Dinas ESDM menampilkan berbagai perangkat listrik berbasis energi surya yang dirancang untuk mendukung program elektrifikasi pedesaan. Peralatan ini akan diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu yang memenuhi kriteria sebagai penerima manfaat.
“Masih terdapat sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah yang belum dapat dijangkau jaringan listrik dalam 1 hingga 3 tahun ke depan. Untuk itu, kami menawarkan solusi cepat dan efisien melalui pemanfaatan teknologi EBT,” jelasnya.
Program elektrifikasi berbasis EBT telah dijalankan secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir, dan mengalami percepatan sejak tahun 2024. Saat ini, rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Tengah telah mencapai lebih dari 98 persen.
“Ini adalah capaian signifikan bagi Kalimantan Tengah. Kami menargetkan pada akhir 2026, seluruh masyarakat—termasuk yang berada di pedalaman—sudah menikmati akses listrik yang layak,” tambah Vent.
Vent juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan target tersebut.“Kesuksesan program ini bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, PLN, sektor swasta, dan dukungan anggaran dari APBD provinsi. Kolaborasi menjadi kunci,” pungkasnya.(red)