Palangka Raya – Stand Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Dishut Kalteng) yang berlokasi di Hall B Kalteng Expo 2025 menarik perhatian ribuan pengunjung. Dengan nuansa hijau yang melambangkan semangat pelestarian hutan, stand ini menjadi salah satu pusat keramaian yang menyuguhkan beragam informasi serta produk unggulan kehutanan daerah.
Kepala Dishut Kalteng, Agustan Saining, menjelaskan bahwa pihaknya mengusung tema besar mengenai hasil hutan lestari dan produk-produk unggulan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). “Kami dari Dinas Kehutanan menampilkan tema yang berfokus pada produk-produk hasil hutan dari KPH, mulai dari hasil hutan kayu, madu, gula aren, buah karamunting, rotan, hingga kerajinan seperti sedotan purun,” ungkap Agustan.




Tidak hanya itu, Dishut Kalteng juga memamerkan hasil pertanian lokal dari UMKM binaan KPH seperti beras organik, beras merah, dan beras hitam yang telah diproduksi secara mandiri oleh kelompok masyarakat hutan. Kehadiran produk-produk ini menjadi bukti nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi hutan.
Kehadiran Dishut Kalteng di Kalteng Expo tahun ini tidak semata-mata bertujuan promosi produk, melainkan juga sebagai sarana edukasi dan sosialisasi berbagai program strategis. Salah satu yang diperkenalkan adalah Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah, ikon pelestarian lingkungan di kawasan perkotaan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program 100 Hari Kerja Gubernur Kalteng, stand Dishut turut menampilkan alat-alat pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti pompa portabel dan selang pemadam, yang menjadi simbol kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau.
Menariknya, Dishut juga memperkenalkan program persemaian modern. “Masyarakat dapat memperoleh bibit tanaman secara gratis hanya dengan mengisi barcode. Bibit ini ditujukan bagi warga yang memiliki lahan pekarangan atau kebun,” tambah Agustan.
Partisipasi aktif Dishut Kalteng dalam Kalteng Expo dan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Stand ini tidak hanya menjadi jembatan informasi dan edukasi, tetapi juga memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui hasil hutan yang dikelola secara lestari.










